Tambang Galian Pasir Resahkan Warga

banner 120x600
banner 468x60

Takalar www.sinyaltajam.com–Kegiatan galian material pasir di dusun Anging Mammiri,Desa Lassang Barat,kec Polong Bangkeng Utara ,kab Takalar ,di resahkan warga, Dimana debu yang beterbangan hingga masuk di kios dan rumah warga, saat Mobil dumtruck yang aktif keluar masuk lokasi tambang, hingga membuat warga sekitar disibukkan setiap saat membersihkan perabot serta barang-barang kios mereka dan di kawatirkan pula menyebabkan gangguan infeksi pernapasan ( ispa ) pada masyarakat.

” Debunya sampai masuk di rumah pak, tiap saat kita bersih-bersih, baik perabot dan barang-barang kios” ungkap salah satu warga sekitar dengan nada kesal.

” sudah ada sekitar dua bulan tambang disini pak, baru tidak nasiram debunya, pungkasnya sambil meminta  namanya tidak di sebutkan. Jum’at/ 04/10/2019.

Penelusuran tim media ke lokasi tambang yang berjarak sekitar 100 meter dari jalan poros ke lokasi galian , berdekatan dengan pekuburan umum, nampak dua unit alat berat ekskavator terlihat dilokasi dan beberapa unit mobil Dumtruck yang sementara antri. Dari dua unit alat berat tersebut satu sementara aktif di jalankan operator, satunya sementara dalam proses perbaikan.

Informasi di lokasi tambang kepada media mengatakan bahwa pengelola utama tambang bernama Dg Manye, namu sementara lagi ke makassar untuk beli
onderdil alat berat ( eskavator )
” lagi ke makassar ki pak beli alat ( Dg Manye pengelola tambang ) “. Cetus salah satu anggotanya.

Di tempat terpisah kepala Dusun Anging Mamiri Dg Makking, menjelaskan aktifitas tambang baru satu minggu, masalah debu menurutnya itu tidak ada masalah, adapun kegiatan tambang ini karna maunya dari tiga orang yang punya lokasi tanah, kalaupun di keluhkan warganya nanti dia akan perintahkan pengelola tambang agar menyiramkan air agar tidak berdebu,”ungkapnya saat ditemui dirumahnya.

Pelaksana tugas  Desa Lassang Barat Amiruddin Dg Maling saat dikomfirmasi via Hp, mengatakan bahwa itu bukan penambangan tetapi percetakan sawah, kegiatan sudah berjalan sekitar tiga minggu, adapun material pasir di komersilkan namun tanahnya tidak, “terang kepala Desa.

Terkait keresahan warga tentang debu,  bahwa awalnya pengelola itu menyiram entahlah selanjutnya.
” awalnya itu disiramji sama pengelola , tapi tidak tau lagi selanjutannya “. Kata kepala Desa

Hingga berita ini di terbitkan besar harapan warga , ada solusi terbaik serta penanganan dari pihak berwenang. Laporan ( Faisal Muang ).

Tinggalkan Balasan