Rekomendasi pimpinan DPRD Bantaeng Diabaikan, Ketua Komisi C kecewa

banner 120x600
banner 468x60

Sinyaltajam.com, Bantaeng – Ketua Komisi C DPRD Bantaeng, Muhammad Asri Bakri, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng terkait seleksi calon direktur PDAM Bantaeng, terkhusus tim pansel.

Pasalnya, Panitia seleksi (pansel) calon Direktur PDAM tersebut telah mengabaikan rekomendasi yang telah dikeluarkan pimpinan DPRD Bantaeng.

“Timsel calon Direktur PDAM sepertinya tidak patuh terbadap rekomendasi yang telah dikeluarkan pimpinan DPRD. ini dibuktikan dengan berlanjutnya kembali proses seleksi, padahal isi rekomendasi itu meminta panitia menunda sementara proses seleksi,” kata Muh. Asri, Sabtu (02/11/2019).

Rekomendasi tersebut, lanjut Asri, dikeluarkan karena dewan menilai terjadi kegaduhan saat proses dilaksanakan. Dia menduga ada sesuatu yang disembunyikan dalam proses ini sehingga seleksi direktur PDAM terkesan dipaksakan.

“Sebagai anggota DPRD yang mempunyai fungsi pengawasan. Jadi sepantasnya pimpinan dewan keluarkan rekomendasi jika prosesnya di anggap menimbulkan masalah,” bebernya.

Asri mengungkapkan, dari rummor terbaru yang berhembus bahwa, dalam perekrutan calon direktur PDAM ini menyebutkan kalau Bupati telah menyiapkan calon direktur PDAM atau calon titipan.

“Jika rumor yang berhembus kencang ini benar adanya, untuk apa lagi dilakukan seleksi, langsung saja tunjuk siapa orang yang dikehendaki. Sebab dengan cara-cara seperti ini akan membuat masyarakat antipati,” ketusnya.

Dirinya sangat berharap, agar Sekretaris Daerah dapat bertindak tegas dalam proses ini, menyikapi dengan baik rekomendasi yang di keluarkan pimpinan DPRD. Tapi ternyata hal itu tidak mampu dilakukan.

“Jika memang begitu, sebaiknya Pemkab Bantaeng menyelesaikan sendiri saja persoalan yang terjadi di tubuh PDAM, karena itu mungkin dianggap lebih bagus, silahkan urus sendiri, termasuk tentukan saja sendiri dana penyertaan modal PDAM sesuai kehendak, tidak perlu melibatkan DPRD,” tegas Asri.

Menurutnya, untuk mengelola PDAM diperlukan sosok yang profesional di bidangnya. Direkturnya harus memang figur yang memiliki kemampuan menyelesaikan berbagai penyakit kronis yang melanda PDAM saat ini.

“Kami tidak persoalkan siapa yang jadi direktur. Tapi pada prinsipnya PDAM kondisinya parah sehingga butuh figur yang profesional. Kami juga ingatkan panitia seleksi kedepankan azas transparansi, jika ini tidak dilakukan sebaiknya ke laut saja,” tandas politisi PKB ini.

Diketahui pada Selasa 29 Oktober 2019 lalu, timsel melaksanakan tes wawancara terhadap Delapan calon direktur PDAM Bantaeng dari sembilan orang yang dinyatakan lulus berkas. Salah satu peserta calon direktur dinyatakan gugur karena tidak hadir. (Al)

Tinggalkan Balasan