Ratusan Ribu Bibit Kelapa Sawit Unggul dan Berkualitas Disiapkan Untuk Program PSR di Lutim

banner 120x600
banner 468x60

Lutim, Sinyaltajam.com– Pembibitan kelapa sawit unggul berkwalitas yang di persiapkan untuk Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) Luwu Timur kini dalam tahap perawatan.

Managmen pihak Koperasi Agro Mandiri Utama (KAMU) tahun ini sudah bekerjasama dengan perusahaan pembibitan PT. Benih Bumi Batara. Jika pada tahun sebelumnya yakni 2018 dan 2019 Koperasi KAMU bekerjasama pembibitan dengan Koperasi Agro Mandiri, baru pada tahun ini kontraknya di alihkan ke perusahaan PT. BBB.

Pembibitan kelapa sawit PT BBB tersebar di beberapa tempat di Luwu Timur. pembibitan nursery berada di desa arolipu kecamatan wotu.

Pembibitan mainursery berada di desa Lampenai Kecamatan Wotu dan di desa Maleku kecamatan Mamgkutana. Adapun luas lokasi tempat pembibitan kelapa sawit PSR Luwu Timur mencapai 21 Ha.

Manager Umum Koperasi Agro Mandiri Utama (KAMU) Sugiyanto saat di konfirmasi Senin, 8 Juni 2020 lalu menjelaskan progres bibit sawit yang di produksi oleh PT. Benih Bumi Batara bekerjasama dengan koperasi KAMU akan di salurkan kepada petani penerima manfaat dalam program peremajaan sawit rakyat di Lutim.

“Bibit yang jumlahnya ratusan ribu ini akan disalurkan semua untuk peremajaan kelapa sawit. Bibit yang pertama kali di produksi yang jumlahnya hampir 30 ribu akan di salurkan pada bulan Agustus tahun 2020 di kelompok Sintuwu Desa Kasintuwu,” ujar Sugi.

“Selain bibit disini kami juga sudah ada persiapan bibit tambahan yang sudah besar sebagai tambahan dari Sulbar. Bibit besar ini di persiapkan untuk para kelompok tani yang rawan hama tikus. Karena usia bibit ini berkisar 1 tahun setengah dan jika diaallurkan pada bulan Agustus usia bibit ini hampir masuk 2 tahun,” imbuhnya.

Proses pemeliharaan bibit di berlakukan sama karena di semua tempat ada pengelolanya masing-masing yang memiliki koordinator pembibitan. Mulai dari penyiraman, pemupukan, penjarangan hingga pembersihan gulma hal itu terjadwal secara rapi setiap harinya sehingga kami tidak khawatir bibit ini akan mengalami masa stagnasi.

Apalagi kami sudah memproduksi pupuk organik dari kotoran hewan yang kami manfaatkan untuk pemupukan bibit sawit ini. Jadi selain pupuk non organik kami juga menggunakan pupuk organik sesuai kebutuhan dan takaran yang dianjurkan. Pungkasnya.
(*/rls)

Tinggalkan Balasan