Sinjai. Sinyaltajam.com – Gerakan Mahasiswa Bersatu (GERMAB), Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Sinjai dan Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Sinjai, menyayangkan tindakan represif yang dilakukan oknum aparat kepolisian dan satpol PP.
Pasalnya, beredar video yang memperlihatkan arogansi oknum aparat Kepolisian dan satpol PP terhadap Ketua DPM UMSI, Ihsan Akbar, pada saat pengamanan massa aksi Aliansi Mahasiswa UMSI yang melakukan demonstrasi terkait “Beasiswa Prestasi, Berujung Intimidasi” pada Jumat, 31 Desember 2021 di Kantor DPRD Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal itu pun mendapat respon dari berbagai kalangan lapisan pemuda dan masyarakat khususnya organisasi kemahasiswaan.
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Bersatu (GERMAB) Sulharmin, mengutuk keras aksi represif oknum polisi dalam mengamankan masa aksi yang digelar oleh Aliansi Mahasiswa UMSI di depan kantor DPRD Kabupaten Sinjai. Apalagi kata Dia, penanganan yang dilakukan pihak kepolisian menyebabkan satu korban yang sempat tidak sadarkan diri.
“Kami mengutuk dan mengecam keras terhadap tindakan yang dilakukan aparat kepolisian, terlebih yang membuat hati kami terluka setelah mengetahui bahwa korban yang tidak sadarkan diri itu adalah kader kami di Germab,” kecam Sulharmin.
“Olehnya itu saya meminta kepada KAPOLDA Sulsel mengusut tuntas oknum polisi tersebut dan mencopot Kapolres Sinjai yang dinilai tidak becus dalam menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat khususnya bagi para demonstran, apabila hal ini tidak di indahkan maka kami akan melakukan aksi besar besaran, sampai keadilan itu di tegakkan,” tegasnya.
Ketua Umum Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Kabupaten Sinjai, Yusri meminta Polda Sulawesi Selatan untuk mengevaluasi kinerja Polres Sinjai dan menindak tegas seluruh anggota yang melakukan tindakan represif terhadap peserta aksi Aliansi Mahasiswa UMSI.
“Mengecam segala bentuk intervensi serta tindakan represif aparat Polres Sinjai terhadap massa aksi yang dinilai sangat berlebihan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Sinjai, Ashabul Qahfih, meminta kepada Kapolres Sinjai agar segera mengevaluasi oknum aparat kepolisian yang dipimpinnya yang sangat arogan dan mengeluarkan narasi yang senonoh dan tidak layak dilontarkan terhadap massa aksi saat melakukan demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi.
“Tentu hal ini melenceng dari Protap Dalmas dalam mengawal jalannya unjuk rasa yang diatur dalam Peraturan kapolri No.16 tahun 2006 pasal 7,” sebutnya. Lap Taufik.