BANTAENG, SINYALTAJAM.COM – Seorang Kepala Taman Kanak-kanak (TK) Negeri Pertiwi Pullauweng, Kabupaten Bantaeng, Andi Maharani (40), meregang nyawa usai mendapat perlakuan kasar dari kekasihnya, Ibnu Akbar alias Didi.
Korban tersebut sempat dirawat di Ruang ICU RSUD Prof Dr Anwar Makkatutu Bantaeng lantaran koma sejak Minggu (19/3) hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (22/3) petang.
Informasi yang dihimpun, sebelum meninggal korban sempat cekcok dengan pacarnya melalui telepon seluler. Berselang beberapa saat, korban pun mendatangi kediaman pelaku di Jalan Bolu, Kelurahan Letta, Bantaeng.
Akibat penganiayaan itu, korban diketahui mengalami luka lebam di badan serta luka terbuka pada kepala bagian belakang. Di lokasi kejadian, ditemukan guci pecah serta tisu dan sarung bantal yang penuh bercak darah. Pelaku dikabarkan sempat membawa korban ke Klinik sebelum dirujuk ke RSUD Bantaeng.
Bahkan menurut saksi mata, Reski, saat itu korban berlari keluar dari Rumah Didi sembari berteriak meminta pertolongan dalam keadaan kepala berdarah kemudian terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Empat hari pascakejadian, pelaku masih bebas berkeliaran. Kepolisian setempat belum berhasil mengamankan pelaku.
Kasat Reskrim Polres Bantaeng, AKP Rudi HS menyatakan, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap pelaku kekerasan yang menyebabkan perempuan tersebut tewas.
“Petugas masih melakukan penyelidikan dan mengejar pelaku. Kami juga meminta bantuan kepada masyarakat agar segera melaporkan kepada polisi jika mengetahui keberadaan pelaku,” kata Kasat Reskrim, Kamis (23/3/2023). (ris/st/*)