SALUT, Inovasi Luwu Utara Tembus Final Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik; Dedikasi untuk Insan Tani

baca berita lainnya www.sinyaltajam.com

LUTRA. SINYALTAJAM. COM – Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah merilis pengumuman finalis Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) tahun 2025 pada akhir Juli 2025 kemarin.

KIPP adalah ajang seleksi dan pemberian penghargaan atas program inovasi pelayanan publik di instansi pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota seluruh Indonesia.

Tahun ini, kurang lebih 3.000 inovasi yang mengikuti KIPP. Setelah melewati seleksi administrasi dan penilaian substansi inovasi oleh panitia, maka kini menyisakan kurang lebih 200 inovasi yang dinyatakan lolos sebagai finalis KIPP 2025.

Salah satu di antaranya adalah inovasi dari Kabupaten Luwu Utara, Saung Suluh Tani (SALUT), yang merupakan sebuah layanan prima penyuluhan pertanian yang digagas Rustam, seorang Penyuluh Pertanian Ahli Madya Dinas Pertanian Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Utara

“Alhamdulillah, bisa tembus sebagai finalis KIPP tahun ini. SALUT diinisiasi atas dasar kecintaan kepada profesi Penyuluh Pertanian, juga sebagai dedikasi kepada insan tani, khususnya para petani pahlawan pangan,” kata Rustam, inovator SALUT.

Rustam menceritakan awal munculnya inovasi SALUT ini. Akhir Desember 2021, saat dirinya resmi bergabung kembali ke profesi Penyuluh Pertanian setelah kurang lebih lima tahun mengemban amanah sebagai Kepala Seksi pada Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian Luwu Utara.

Akhirnya, pada 22 Februari 2022, ia memperkenalkan SALUT sebagai gagasan program inovasi yang membuka layanan konsultasi masalah teknis sektor pertanian, serta layanan pendampingan rintisan usaha agribisnis bagi anak muda yang berminat untuk berwirausaha.

“Waktu itu, saya mengundang beberapa orang rekan seprofesi untuk hadir menjadi saksi lahirnya SALUT. Kami berdiskusi santai, sembari menikmati sarabba, minuman legend berbahan utama jahe di Warkop Balai Endah Masamba (BEM),” beber Rustam, Ahad (3/8/2025), di Masamba.

“Warkop BEM ini kemudian menjadi saung pusat layanan konsultasi, sekaligus basecamp SALUT,” sambungnya. Dari situ, ia kemudian memfasilitasi seorang perempuan asal Kecamatan Seko untuk merintis usaha produksi kopi bubuk dengan brand “Acci Kopi”.

“Alhamdulillah, brand Acci Kopi ini diterima baik oleh pasar. Para penikmat kopi di kota Masamba mulai tertarik dengan Acci Kopi. Produk ini terus dicari masyarakat Luwu Utara. Intinya, Acci Kopi laris manis di pasaran lokal Luwu Utara,” bebernya lagi.

Layanan ini, kata dia, terus menjangkau publik. Siapa saja bisa mengakses nomor WA center di nomor 085254293964. “Sejak 2023, telah tersedia Kebun Percontohan Praktik Pertanian Terpadu (integrated farming) di Dusun Mariri, Bone-bone, kampung kelahiran saya,” ungkapnya.

Inovasi dengan prinsip kerja GERAK CEPAT, KERJA TUNTAS, dan KERJA KOLABORASI, ini berpotensi mengikuti jejak inovasi Luwu Utara terdahulu yang sukses tembus masuk ke dalam TOP 40 dan 45 sebagai inovasi terpuji beberapa tahun lalu, yaitu ANC Hipnioterapi dan Getar Dilan.

Sekadar diketahui, mulai 1 – 5 Agustus 2025, panitia penyelenggara KIPP kini tengah melakukan penilaian lanjutan terhadap para finalis dengan melibatkan penerima manfaat inovasi.

Kini, Tim Penilai Independen (TPI) yang ditunjuk panitia tengah melakukan penilaian visibilitas dari inovasi yang lolos sebagai finalis untuk mengetahui seberapa besar potensi dari inovasi tersebut untuk diimplementasikan secara Nasional.

Sebagai informasi, SALUT merupakan salah satu dari 12 finalis kategori pelaksanaan program swasembada pangan, air, dan energi. Inovasi yang nantinya terpilih masuk ke dalam TOP Inovasi, atau inovasi terbaik, maka instansi yang menaungi sang inovator akan mendapatkan reward atau penghargaan berupa Dana Insentif Daerah (DID) bekisar 4 – 7 Miliar. (Zkr)

Penulis: Zakaria Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan