Bupati Luwu Utara Tinjau Pembuatan Tanggul Darurat di Desa Mario untuk Atasi Banjir

baca berita lainnya www.sinyaltajam.com

LUTRA. SINYALTAJAM. COM – Bupati Luwu Utara, Andi Abdullah Rahim, meninjau langsung proses pembuatan tanggul darurat di Salu Tuara, Desa Mario, Kecamatan Malangke, Selasa (19/8/2025)

Peninjauan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya penanggulangan banjir yang terus melanda wilayah Malangke dan Malangke Barat akibat jebolnya tanggul Sungai Masamba.

Dalam kunjungannya, Bupati Andi Rahim menjelaskan bahwa proses penanggulangan sementara dilakukan dengan menggunakan sekitar 3.000 jumbo bag berkapasitas 1 ton. Jumbo bag tersebut akan diisi dengan tanah dari sekitar lokasi dan disusun untuk membendung aliran sungai yang mengarah ke wilayah terdampak banjir.

“Seperti yang kita lihat, jumbo bag ini akan diisi tanah dari sekitar sini dan diletakkan di badan sungai yang baru terbentuk. Harapannya, kita bisa mengalihkan aliran Sungai Masamba yang selama ini menyebabkan banjir ke wilayah Malangke,” ujar Andi Rahim.

Ia juga menambahkan bahwa sebelumnya pemerintah daerah telah melakukan penanganan awal di daerah Polewali untuk mengurangi arus Sungai Masamba.

Hal tersebut berdampak pada penurunan debit air, sehingga memungkinkan pengerjaan tanggul darurat saat ini bisa dilakukan dengan lebih optimal.
Tanggul sementara ini memiliki panjang sekitar 250 meter.

Pembiayaan proyek ini bersumber dari donasi berbagai pihak, termasuk para ASN, pelaku usaha, serta dana dari APBD melalui anggaran operasional Dinas Pekerjaan Umum.

“Pembangunan ini bersifat sementara. Kita berharap nantinya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) bisa turun tangan untuk membangun tanggul permanen,” imbuh Bupati.

Lebih lanjut, Bupati menyoroti kondisi pendangkalan di beberapa titik Sungai Masamba, terutama di bagian pinggir sungai. Ia menekankan bahwa pengerukan harus dilakukan agar kapasitas sungai kembali normal dan risiko luapan saat musim hujan dapat diminimalkan.

“Sungai Masamba ini seperti membentuk sungai baru dengan lebar sekitar 200 meter dan kedalaman mencapai 4 meter di titik Tuara. Ini kondisi yang luar biasa, dan perlu penanganan cepat,” tambahnya.

Bupati berharap proses pembangunan tanggul ini bisa berjalan lancar, terlebih saat ini cuaca masih relatif bersahabat karena belum memasuki musim hujan. Ia menegaskan pentingnya kerja cepat agar upaya mitigasi ini selesai sebelum curah hujan kembali meningkat.

“Jika dihitung, kita membutuhkan sekitar 30.000 menit kerja untuk menyelesaikan tanggul ini. Karena itu, kita harus bergerak cepat,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan