Aksi Damai Serukan Penegakan Hukum Tanpa Tebang Pilih

baca berita lainnya www.sinyaltajam.com

SOPPENG. SINYALTAJAM .COM – Aliansi LSM dan Media menggelar aksi damai memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia di Kabupaten Soppeng, Selasa (9/12). Massa menyuarakan tuntutan agar aparat penegak hukum (APH) lebih tegas dan transparan dalam menangani dugaan tindak pidana korupsi di daerah.

Aksi yang berlangsung di Bundaran 72 dan berlanjut ke Kantor Kejaksaan Negeri Watansoppeng itu dipimpin Ketua Lembaga Pemantau Korupsi Aparatur Negara (LPKN), Alfred Surya Putra Pandu’u. Dalam orasinya, ia meminta APH tidak “tutup mata” terhadap berbagai dugaan korupsi.

“Kami meminta APH tidak tebang pilih dalam penegakan hukum. Momentum Hari Anti Korupsi harus menjadi refleksi bersama,” tegas Alfred.

Ketua Investigasi dan Monitoring LHI, Mahmud Cambang, turut menyoroti salah satu proyek yang disebut telah menghasilkan pengembalian dana lebih dari Rp1 miliar ke kas daerah.

“Ini bukti kuat pentingnya pengawasan publik. Kontrol masyarakat tidak boleh dilemahkan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Ampera, Jamal Hasan Basir, menyoroti kedisiplinan aparatur sipil negara (ASN). Ia menilai perilaku ASN yang meninggalkan kantor dan nongkrong di warkop saat jam kerja sebagai bagian dari praktik koruptif.

“Ini pelanggaran serius dan harus ditindak,” tegasnya.

Aktivis pemuda, Wahyudi Candra, menambahkan bahwa upaya pemberantasan korupsi harus dimulai dari perubahan perilaku individu.

Aksi di depan Kejaksaan Negeri Watansoppeng berlangsung tertib dengan pengawalan aparat kepolisian dan TNI. Massa kembali meminta Kejaksaan bertindak lebih tegas dalam menangani dugaan korupsi.

Kepala Kejari Soppeng, Sulta Donna Sitohang, menerima langsung dokumen pernyataan sikap peserta aksi dan menyatakan komitmen pihaknya dalam memperkuat langkah pemberantasan korupsi di Soppeng.

Aksi damai ditutup dengan penyerahan resmi berkas tuntutan kepada Kejaksaan.

Laporan: Mufaddal