LUTIM. SINYALTAJAM . COM – Pembangunan dua tugu megah di jalan provinsi oleh Bupati Luwu Timur memicu kecemburuan dan kekecewaan warga Desa Alam Buana, Kecamatan Tomoni Timur. Dalam reses anggota DPRD Luwu Timur, Andi Surono, warga menuntut keadilan dan mempertanyakan prioritas pemerintah daerah.
“Jika tugu bisa dibangun, kenapa tanggul yang menyelamatkan ratusan hektar sawah kami justru diabaikan?” ujar Kadek, seorang warga Bali, dengan nada kesal dalam temu konstituen yang digelar Senin (15/12/2025) malam.
Warga mengeluhkan kondisi tanggul Sungai Powosoi yang jebol bertahun-tahun, menyebabkan sawah mereka kerap terendam banjir dan gagal panen.
Mereka merasa pemerintah tidak adil karena mengutamakan pembangunan tugu yang bukan kewenangan daerah, sementara perbaikan tanggul yang menyangkut hajat hidup orang banyak justru terabaikan.
“Kami pernah disampaikan perbaikan tanggul ini bukan kewenangan daerah, tapi kenapa pembangunan tugu di jalan provinsi yang juga bukan kewenangan daerah bisa diusahakan bupati? Tolong pak dewan ini diperjuangkan,” pinta Kadek.
Warga juga menyoroti anggaran fantastis yang dialokasikan untuk pembangunan tugu, yang mencapai Rp150 miliar secara bertahap. Padahal, perbaikan tanggul hanya membutuhkan sekitar Rp5 miliar.
“Ya paling tidak bisa jugalah ini menggunakan dana APBD kalau pihak balai belum bisa membenahi tanggul jebol ini,” tandasnya.
Kondisi ini membuat petani dilema. Mereka dilarang mengalihfungsikan lahan sawah menjadi kebun kelapa sawit karena terbentur Perda Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B). Namun, di sisi lain, mereka juga kesulitan bertanam padi karena banjir yang terus mengancam.
Mendengar keluhan warga, Andi Surono mengaku terkejut karena persoalan serupa juga dialami petani di Desa Manggala. Ia sepakat bahwa pemerintah seharusnya adil dan mengutamakan kepentingan masyarakat banyak.
“Sangat wajar warga cemburu karena sudah bertahun-tahun mereka berharap ada perbaikan tanggul, yang dibangun adalah tugu. Harusnya pemerintah mendahulukan kepentingan yang menyangkut hajat hidup orang banyak,” tegas Andi Surono.
Andi Surono berjanji akan membawa persoalan ini ke DPRD dan berkoordinasi dengan dinas terkait serta pihak Balai. Jika upaya tersebut gagal, ia akan mendorong bupati untuk menggunakan dana APBD seperti yang dilakukan pada pembangunan tugu.
“Jika kita bicara untuk ketahanan pangan maka perbaikan tanggul Sungai Powosoi ini penting sekali,” pungkasnya.
Lap Tim.












