LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Hasil perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2022 menunjukkan bahwa sektor pertambangan dan penggalian menjadi tulang punggung ekonomi Kabupaten Luwu Timur, dengan kontribusi sebesar 50,04%. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan menyusul di posisi kedua dengan kontribusi 21,89%.
Kedua sektor ini secara bersama-sama menyumbang lebih dari 70% terhadap total ekonomi daerah.
Staf Ahli Pembangunan Luwu Timur, Rapiuddin, menekankan pentingnya tetap memprioritaskan sektor pertanian, mengingat sebagian besar masyarakat Luwu Timur menggantungkan hidup pada sektor ini.
“Meskipun sektor pertambangan mendominasi, kita tidak boleh melupakan sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat,” ujar Rapiuddin saat menghadiri Musrenbang Kecamatan Angkona dan Kalaena, (19/02/2024).
Ia juga menegaskan bahwa sektor-sektor pendukung lainnya seperti pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Industri Kecil dan Menengah (IKM), dan pariwisata, juga akan mendapatkan perhatian serius.
“Pengembangan UMKM, IKM, dan pariwisata akan menjadi fokus kami untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan,” tambah Rapiuddin.
Rapiuddin berharap pemerintah desa dapat memanfaatkan Dana Desa (BKK) secara efektif dan tepat sasaran sesuai petunjuk teknis yang telah ditetapkan. Ia menekankan pentingnya penggunaan BKK untuk mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Target indikator Indeks Desa Membangun yang mandiri pada masa akhir periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini diharapkan dapat tercapai,” harap Rapiuddin.
Musrenbang kecamatan ini akan berlangsung dari tanggal 19 hingga 26 Februari 2024, meliputi Kecamatan Angkonan-Kalaena, Tomoni-Mangkutana, Tomoni Timur-Wasuponda, Wotu-Burau, Nuha, dan Towuti-Malili.
Lap Tim