Cerdas Pimpin Rindingallo, Desti Matasak Peduli Usaha Ekonomi Masyarakat

Desti Matasak, Kepala Lembang Rindingallo (kiri) dalam satu kegiatan atau rapat. Desti dikenal energik dan cerdas dalam memimpin Lembang Rindingallo selama ini. (dok.ist)

TORAJA UTARA. SINYALTAJAM. COM – Kepala Lembang Rindingallo, Desti Matasak atau akrab dipanggil Dede Matasak, dinilai energik dan cerdas dalam memenej pemerintahan dan pembangunan di wilayahnya. Sebagai Kepala Desa atau Kepala Lembang, Dede sangat peduli terhadap kehidupan masyarakatnya. Ia menaruh perhatian, misalnya, untuk usaha ekonomi masyarakat di lembangnya.

Sebagai contoh, dalam mengembangkan bantuan pemerintah untuk masyarakat. Seperti bantuan pemerintah untuk pembudidayaan ternak babi bagi masyarakat. “Ini yang masih menjadi kendala di masyarakat. Bantuan itu seolah-olah dianggap barang habis padahal babi itu untuk dikembangbiakkan,” ujar Dede sambil tertawa.

Desti Matasak, tampil dengan berpakaian dinas saat lagi bertugas. (dok.ist)

Ditemui di kediamannya di Lembang Rindingallo, Minggu, 9 Maret 2025, pria Pangala’-Rindingallo dari klan Matasak ini, lebih jauh mengatakan, pihaknya akan terus mendorong warga Rindingallo untuk beternak babi guna peningkatan perekonomian masyarakat. “Kalau seperti di kampung ini tidak ada lain yang cocok dikembangkan adalah babi,” sebutnya.

Beternak babi menjadi pilihan, kata Dede, sekalipun tanpa bantuan pemerintah. “Syukur kalau ada bantuan pemerintah lebih bagus lagi, asal benar-benar dimanfaatkan sesuai peruntukannya,” tutur Dede. Pasalnya, populasi hewan seperti babi mulai berkurang di pasaran dan di masyarakat. Usaha lain, tambahnya, mendorong warga bercocok tanam di atas lahan yang bisa dikelola dengan baik.

Jenis tanaman yang bisa dikembangkan seperti tanaman lombok, tomat, dan lainnya untuk diproduksi serta untuk kebutuhan konsumtif masyarakat. “Banyaklah yang baik bisa dikembangkan untuk masyarakat sepanjang ada niat dan keinginan. Niat dan keinginan untuk membangun tondok, untuk kita semua atau untuk seluruh warga Lembang Rindingallo,” pungkasnya. (eli-pongeko)