LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Hujan yang mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Tomoni Timur, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, tidak menyurutkan semangat para ayah untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah pada hari pertama tahun ajaran baru 2025/2026, Senin (14/7/2025).
Sejak pagi, para ayah dari berbagai latar belakang profesi, seperti aparatur sipil negara (ASN), petani, guru, hingga pegawai swasta, terlihat mendampingi anak-anak mereka menuju sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di berbagai desa.
Beberapa datang mengenakan seragam dinas, sebagian lain berjaket hujan, bersandal, dan membawa payung. Di beberapa titik, antrean sepeda motor dan kendaraan pribadi mengular di depan gerbang sekolah.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Luwu Timur. Dalam surat edaran tertanggal 11 Juli 2025, Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam mengimbau seluruh camat dan pimpinan perangkat daerah untuk mendorong keterlibatan para ayah dalam kegiatan hari pertama sekolah.
“Kehadiran ayah dalam proses pendidikan anak sejak awal merupakan bagian dari upaya membangun keluarga berkualitas dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” demikian bupati Irwan dalam edaran tersebut
Kegiatan ini tidak hanya berdampak secara emosional pada anak-anak, tetapi juga menjadi simbol keterlibatan aktif ayah dalam kehidupan keluarga. Selain mengantar anak, para ayah juga didorong untuk mendokumentasikan momen tersebut dan membagikannya melalui media sosial dengan tagar seperti #SayaAyahTeladanIndonesia, #AyahAntarMasaDepan, dan #LangkahPertamaBersamaAyah.
Di beberapa sekolah, keterlibatan para ayah disambut hangat oleh guru dan tenaga pendidik. Selain meningkatkan kepercayaan diri anak, kegiatan ini juga mempererat komunikasi antara orangtua dan pihak sekolah.
Meskipun berlangsung dalam cuaca yang kurang bersahabat, semangat para ayah di Tomoni Timur untuk hadir di momen penting anak-anak mereka menjadi gambaran nyata komitmen keluarga dalam mendukung pendidikan dan pengasuhan anak secara kolaboratif. (Red)