LUTIM. SINYALTAJAM. COM – September 2024, Program bantuan kesejahteraan lansia sebesar Rp 1 juta per bulan yang dijanjikan oleh salah satu kandidat Pilkada Luwu Timur menuai kritik. Banyak pihak menilai bahwa janji ini sulit untuk diwujudkan karena dana yang dibutuhkan sangat besar dan berisiko membebani keuangan daerah.
Menurut data BPS, jumlah lansia usia 60 tahun keatas di Luwu Timur mencapai 25.250 orang. Jika setiap lansia menerima Rp 1 juta per bulan, maka pemerintah harus menyiapkan anggaran sebesar Rp 303 miliar per tahun.
Tugiat, S.Ag yang juga mantan Angota DPRD dari Partai Nasdem Menilai program ini menimbulkan pertanyaan besar tentang dari mana sumber dana tersebut akan diambil, mengingat APBD Luwu Timur juga harus membiayai sektor penting lainnya, seperti pendidikan, kesehatan, pertanian dan pembangunan infrastruktur.
“Program lansia 1 Juta per bulan bagi semua lansia saya kira sulit untuk dilaksanakan apalagi ini menyebutkan nominal dan akan menjadi belanja wajib pemerintah daerah, sementara jumlah lansia sifatnya fluktuatif” Ujar Tugiat
“Janji ini mungkin terdengar baik, tapi kita harus realistis, kita berharap Pilkada ini tidak diwarnai oleh janji-janji saja, tapi program yang realistis” Lanjutnya
Selain itu, hingga saat ini, belum ada penjelasan jelas mengenai bagaimana pemerintah akan membiayai program tersebut. Banyak yang khawatir, janji ini hanya bersifat populis untuk menarik perhatian pemilih, tanpa adanya rencana matang untuk menjalankannya.
“Kalau tidak hati-hati, program seperti ini justru akan menyulitkan pemerintah daerah di masa depan. Bukannya membantu, malah bisa membuat anggaran daerah semakin sempit dan mengorbankan hal-hal penting lainnya,” ungkap Tugiat
Tugiat juga mengingatkan bahwa program harus disertai perencanaan yang jelas, terutama soal anggaran. Tanpa rencana yang matang, program ini berisiko menjadi beban yang sulit diwujudkan dan hanya menjadi janji politik yang tidak bisa dipenuhi dan terkesan membodohi masyarakat Luwu Timur.
“Ingat, bahwa anggaran selalu dipantau oleh hukum dan administrasi, kalau tidak hati-hati dan perencanaan yang matang, itu bisa merugikan masyarakat kita” Tutup Tugiat.
Lap Tim