LUTRA. SINYALTAJAM. COM – Satu per satu Kafilah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) mulai berdatangan ke Masamba, Ibu Kota Kabupaten Luwu Utara. Diketahui, Luwu Utara adalah penyelenggara STQH XXIII tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.
Dua Kafilah STQH yang sudah menginjakkan kakinya di Bumi La Maranginang adalah Barru dan Bulukumba. Dua daerah yang dikenal cukup dekat ini diterima secara bersamaan di Aula La Galigo Kantor Bupati, Sabtu (12/4/2025).
Kedua kafilah diterima langsung oleh Wakil Ketua Panitia STQH XXIII, Drs. H. Misbah. “Selamat datang di Bumi Lamaranginang Masamba, Luwu Utara,” ucap Misbah di awal sambutannya. Bumi La Maranginang merupakan nama lain Masamba, Luwu Utara.
Misbah yang juga Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan, Luwu Utara siap memberikan pelayanan terbaik kepada para kafilah yang hadir. “Kami akan menjadi tuan rumah yang baik, dan menerima dengan senang hati Bapak-Ibu sekalian,” ujarnya.
Meski menempuh perjalanan panjang dan melelahkan, Misbah meyakini perjalanan Kafilah Barru dan Bulukumba ke Masamba ialah perjalanan yang menyenangkan. “Kami yakin perjalanan ke Masamba ini ialah perjalanan menyenangkan. Karena saya lihat wajah-wajah para peserta begitu bersemangat,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemda Bulukumba, Dra. Hj. Umrah Aswani, dalam sambutannya mengaku sangat bergembira bisa datang berkunjung ke Masamba Luwu Utara untuk sebuah misi keagamaan.
“Keberangkatan kita ke Masamba dengan misi keagamaan ini tentu untuk datang bergembira dan bertanding, karena Luwu Utara, Barru dan Bulukumba, senantiasa membangun rasa persaudaraan yang kuat, serta selalu bertanding dengan penuh sportivitas,” ucap Umrah Aswani.
“Semoga kehadiran kita di Luwu Utara ini menjadi sebuah kebahagiaan bersama, serta menjadi suatu keakraban yang luar biasa. Terima kasih kepada Pemda Luwu Utara atas segala penerimaan dan pelayanan yang luar biasa ini,” tandas Umrah Aswani.
Kafilah Barru sendiri dipimpin Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Dr. H. Djamaruddin, M.Ag. Dalam sambutannya, ia terkesima dengan Masamba yang sangat terkenal dengan bunga Masambanya.
“Kota Masamba ini satu-satunya kota yang biasa kita dengar dalam sebuah lagu, yakni Bunga Bunganna Masamba. Saya kira lagu ini, bukan sekadar lagu, tetapi tentu memiliki makna yang baik,” pungkasnya. (Zkr)