LUTIM. SINYALTAJAM. COM- Kedatangan Datu Luwu ke-40, YM. H. Andi Maradang Mackulau Opu To Bau, di Desa Harapan, Kecamatan Malili, disambut dengan antusiasme luar biasa oleh emak-emak dan lansia. Bagi mereka, kehadiran Datu Luwu adalah sebuah keberkahan yang telah lama dinantikan.
“Baru kali ini Datu Luwu datang di desa kami, ini adalah berkah yang sangat besar,” ujar seorang emak-emak dengan mata berbinar. Kedatangan Datu Luwu bersama keluarga besar Kedatuan Luwu membawa harapan baru bagi masyarakat.
Namun, di balik suka cita penyambutan, terselip curhatan mendalam terkait persoalan lahan. Warga mengeluhkan harga sewa lahan yang dinilai terlalu murah dan tidak masuk akal, yang disewakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Luwu Timur kepada PT Indonesia Huali Industry Park (IHIP).
“Pemerintah Luwu Timur sudah bertindak sewenang-wenang, tanpa ada pertemuan dengan warga Lampia tiba-tiba menyewakan lahan kompensasi itu kepada investor,” ungkap seorang warga dengan nada kecewa.
“Pemerintah Luwu Timur sepertinya tidak mempelajari sejarah dari adanya lahan kompensasi itu, apalagi harga sewanya sangat murah, boleh dibilang lebih mahal harga sebungkus Indomie.”
Warga juga menantang Pemerintah Luwu Timur untuk memberikan 200 hektar dari total 300 hektar lebih lahan kompensasi kepada mereka.
“Kami bisa membuat harga sewa lahan itu tujuh kali lipat dari harga yang diberikan Pemerintah Luwu Timur kepada IHIP saat ini,” tegas seorang warga saat menyampaikan curhatannya kepada Datu Luwu.
Datu Luwu mendengarkan curhatan warga dengan seksama, menunjukkan kepeduliannya terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat Desa Harapan saat ini.
Kehadiran Datu Luwu sebuah Sinyal kuat untuk memberikan harapan akan adanya solusi yang lebih adil dan berpihak kepada rakyat.
Lap Tim.