LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Aliansi Masyarakat Luwu Timur mencium aroma tak sedap dalam kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur dan PT IHIP.
Mereka mendesak DPRD audit menyeluruh untuk mengungkap potensi kecurangan administrasi dan prosedural yang merugikan masyarakat Luwu Timur.
“Audit ini penting agar bisa diketahui secara jelas apakah ada cacat administrasi dan prosedural dari kerjasama Pemkab Lutim dengan PT IHIP,”pinta Tom Alkadri, perwakilan aliansi, dalam ruang Banggar saat RDP digelar Senin 20 Oktober 2025.
Tom menegaskan hal tersebut karena telah mendapat informasi dari Provinsi Sulawesi Selatan bahwa PT IHIP baru memasukkan Dokumen Rencana Kerja Operasi (RKO).
Ia kembali mempertanyakan apa dasar Pemkab Luwu Timur melakukan proses sewa lahan kepada PT IHIP jika dokumen sepenting Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) saja belum dilengkapi.
Menurutnya, ketiadaan AMDAL bukan hanya melanggar prosedur, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat Luwu Timur.
“Jika AMDAL tidak ada, bagaimana mungkin Pemkab berani menjamin keamanan lingkungan dari aktivitas PT IHIP? Ini adalah pelanggaran serius yang harus diusut tuntas,”tegasnya.
Tak hanya soal AMDAL, aliansi juga menyoroti harga sewa lahan yang dinilai tidak masuk akal.
Berdasarkan data yang dihimpun, harga sewa lahan PT IHIP hanya sekitar Rp 2,2 juta per hektar per tahun, sangat timpang jika dibandingkan dengan harga sewa lahan warga ke operator telekomunikasi yang mencapai Rp 4 juta per tahun untuk lahan 25m x 25m.
Hal ini tentu sangat jauh di bawah harga pasar yang mencapai Perbedaan harga yang mencolok ini menimbulkan kecurigaan masyarakat.
Tentu dengan kecurigaan tersebut Aliansi Masyarakat Luwu Timur berjanji akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, dan jangan biarkan daerah dan masyarakat petani dirugikan, awasi bersama dan mendesak DPRD Lutim menggunakan Hak Angket untuk menyelidiki adanya indikasi dugaan pelanggaran hukum yang merugikan masyarakat, bangsa, dan negara paling lambat awal bulan November 2025. Lap Tim