Merasa Dipermainkan, Anggota DPRD Lutim Geram, Pembahasan RPJMD Diskors

“Baca Berita www.sinyaltajam.com"

LUTIM. SINYALTAJAM.  COM – Pembahasan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Luwu Timur kembali menemui jalan buntu.

Sidang yang digelar di DPRD Luwu Timur pada Senin (14/04/2025) diskors oleh Wakil Ketua I DPRD, HM. Siddiq BM, menyusul ketidakhadiran tim ahli yang dijadwalkan hadir.

Ketidakhadiran enam tenaga ahli, yang seharusnya hadir secara fisik atau virtual, membuat anggota dewan geram.

Alasan Bappelitbangda Luwu Timur yang menyatakan para ahli berhalangan karena berbagai alasan, seperti perjalanan dinas, sakit, dan tugas di daerah lain, dianggap tidak meyakinkan.

Apalagi, terungkap bahwa para ahli tersebut, yang dijanjikan honor Rp 1 juta per jam, ternyata belum memiliki Surat Keputusan (SK) resmi dari Bupati Luwu Timur.

Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur, HM. Siddiq BM, menyatakan kekecewaannya atas situasi tersebut dan memutuskan untuk menskors sidang sampai ada kejelasan dari Bappelitbangda.

” Dari tadi kita ini ternyata hanya berdebat kusir, ternyata belum ada tim ahli yang di SK kan bupati. Kalau begitu pembahasan RPJMD ini kita skorsing sampai ada kepastian dari Bappelitbangda menghadirkan tenaga ahli Pemkab Lutim. ” Kata Siddiq sambil mengetuk Palu sidang.

Anggota dewan lainnya juga mengekspresikan kemarahan mereka, antara lain atas penghilangan kata “inovasi” dan “gotong royong” dari visi misi, Ibas-Puspa.

Muhammad Nur, Fraksi PDIP dengan tegas mengatakan Fraksi PDIP tidak akan terlibat dalam pembahasan, jika tidak ada kepastian dari Bappelitbangda terkait tim Ahli. Apalagi Ranwal ini ia melihat kajiannya sangat menganut ekonomi kapitalis.

” Kalau tidak ada kepastian ini kami Fraksi PDIP tidak akan terlibat dalam pembahasan RPJMD ini, untuk itu pastikan memang mi ada apa tidak Tenaga Ahlinya ini. ” Tegas Muhammad Nur.

Sarkawi dalam kesempatan itu mengutarakan harus ada kejelasan dari tim ahli, ini, karena kita akan mempertanyakan urgensi menghilangkan kata inovasi dan gotong royong itu.

” Untuk perkara ini, saya punya lima pertanyaan yang akan saya sampaikan ke tim ahli sekiranya ada tim ahli hadir. Selama tidak ada mana mungkin saya sampaikan diruangan ini yang mau saya tanyakan
” Tegas Sarkawi.

Setelah diskors, Bappelitbangda akhirnya menunjukkan SK para ahli dan menghadirkan salah satu di antaranya.

Namun, hal ini justru memicu kecurigaan anggota dewan yang merasa dipermainkan. Pembahasan akhirnya dilanjutkan setelah kesepakatan untuk mengembalikan kata “inovasi” dan “gotong royong”.

Setelah perdebatan panjang akhirnya Bappelitbangda berhasil mendatangkan Afrianto salah seorang dari enam tenaga Ahli yang dipakai Pemkab Lutim.

Dan Rapat Pembahasan Ranwal kembali dilanjutkan dengan catatan tetap memasukkan kata Inovasi dan Gotong Royong. Selanjutnya menjadi tanggung jawab bupati untuk menerjemahkannya dalam RPJMDnya.

Karena Anggota dewan beranggapan dua kata tersebut tidak bisa dihilangkan karena punya makna tersendiri.

Adapun enam orang Tenaga Ahli yang dipakai Pemkab Lutim tersebut adalah :

1.Prof.Dr.Ir. Darawan Salman M.Sc. Dosen Unhas dihonor 1 Juta Perjam

2. Dr. Sawedi Muhammad M.Sc. Dosen Unhas. Dihonor. 1 juta perjam.

3.Dr.Sultan Suhab. M.Si. Dosen Unhad. Dihonor 1 Juta perjam.

4. Dr. Zaenuddin Djaka. Nobel Institute. Dihonor 1 Juta Perjam.

5. Ir. Suciati Sapta Margani. M.Si. Bappelitbangda.

6. Afrianto M, Si. Pentahilix Indonesia. Dihonor 1 Juta Perjam.

Tinggalkan Balasan