LUTRA. SINYALTAJAM. COM – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Luwu Utara melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) terus mengawal tahapan demi tahapan dari pengembangan dan pengelolaan landskap sehat yang diinisiasi Rainforest Alliance.
Hal ini ditegaskan Kepala Bapperida, Drs. Aspar, saat membuka pertemuan Komitmen Kemitraan Landskap, Visi, serta Inisiasi Pembentukan Forum Kolaborasi Pengembangan dan Pengelolaan Landskap Sehat Luwu Utara (KELOLA), Kamis (10/10/2024), di Ruang Command Center.
“Perlahan, tetapi pasti, tahapan demi tahapan pengelolaan Landskap Sehat Luwu Utara kita lalui dengan baik serta lancar. Dan hari ini, kita membahas komitmen kemitraan landskap, sebuah tahapan baru yang digagas oleh Rainforest Alliance,” tutur Kepala Bapperida, Aspar.
Landskap Sehat Luwu Utara mulai digerakkan seiring dengan dilakukannya Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemda Lutra dan RA sebagai wujud komitmen pemda untuk mewujudkan program Landskap Sehat Luwu Utara.
“Tahapan selanjutnya, kita telah melakukan Eksplore Landscape Luwu Utara, Kolaborasi dalam Pengembangan dan Pengelolaan Landskap Sehat, pada 17 September lalu. Di mana tahapan ini kita ingin mengetahui risiko, potensi, dan strategi kolaborasi inklusi,” imbuh Aspar.
Kemudian, lanjut Aspar lagi, juga telah dilakukan Assesment Landskap Sehat oleh RA melalui Daemeter Consultant dengan menggunakan Indikator LandScale agar diperoleh assessment yang lengkap, dapat dipertanggungjawabkan, serta berguna sesuai dengan tujuannya.
“Harapan pimpinan, dalam hal ini Bupati Luwu Utara, saat dilakukannya Penandatanganan MoU, bahwa assessment tersebut bisa menjadi salah satu buku pintar bagi Kabupaten Luwu Utara dalam menetapkan perencanaan pembangunan ke depan,” ungkap Aspar lagi.
“Saya setuju kita membangun komitmen kemitraan melalui Forum KELOLA. Tentu ini bagian dari tahapan yang kita lalui dan beberapa waktu lalu juga sudah dilakukan. Insya Allah, masih ada tahapan lagi guna mendukung pengelolaan landskap berkelanjutan,” pungkasnya. (Zkr)