LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Semua orang tua ingin mengusahakan yang terbaik untuk anak-anaknya meraih kesuksesan.
Seperti cerita Bahri warga desa Baruga yang seharian berprofesi sebagai pedagang ikan keliling dengan motor bututnya, berjuang keras mencari nafkah untuk keluarganya.
Disamping itu, selain untuk nafkah, dia juga berjuang untuk mencari uang untuk biaya kuliah anaknya di perguruan tinggi di Makassar.
Hingga pada akhirnya anaknya berhasil meraih gelar S1 di perguruan tinggi dan bekerja di perusahaan tambang Morowali Provinsi Sulawesi Tengah.
“Saya rasakan betapa sulitnya dulu waktu kuliahkan anak harus mikir uang kos, uang makan dan uang transportasinya,”curhatan Bahri ke awak media.
Hingga muncul dibenaknya berharapan pemerintah daerah sekarang ini dapat memikirkan untuk membangun gedung perguruan tinggi di Bumi Batara Guru Luwu Timur ini.
“Biar orang tua yang lain yang mau kuliahkan anaknya tidak lagi cemas seperti saya dulu,”ujarnya, Minggu malam 19/08/2024, di salah satu Posko di Desa Balantang kecamatan Malili.
Bahkan dia menggambarkan, jika suatu saat nanti ada perguruan tinggi di Luwu Timur, itu juga bisa jadi sumber pendapatan daerah.
Bayangkan, kalau kita punya perguruan tinggi di sini orang dari Morowali, tenggara, Poso bisa datang kesini untuk kuliah.
Selain itu, kita ini orang tua, kalau anak kuliah di daerah sendiri tidak terlalu besar ongkosnya dan juga tidak terlalu jauh untuk di pantau.
Karena dekat bisa pulang kerumah tidak perlu lagi bayar kos, biaya makan setiap bulan biaya transportasi dan itu setiap bulan dikirim belum yang lainnya,“kan” pusing orang tua mikirin semua itu,kata Bahri bercerita .
“Dari pengalaman itu, saya berharap sekali di Kabupaten Luwu Timur ini ada perguruan tinggi di bangun biar tidak lagi anak – anak Luwu Timur jauh menuntut ilmu ke Makasar,”kata Bahri.
Lap Tim.