Peluang Bisnis dan Punya Nilai Ekspor, Pj Gubernur Sulsel Tanam Pisang Cavendish di Luwu Timur

LUTIM. SINYALTAJAM. COM –  Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Luwu Timur, Kamis (4/1/2024).

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin melalukan penanaman bibit pohon pisang Cavendish yang berlokasi dekat kantor Polisi Resor (Polres) Luwu Timur yang baru di Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili.

Dalam kegiatan itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin didampingi Bupati Luwu Timur, H. Budiman bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Luwu Timur.

“Kita awali kunjungan kerja ke Luwu Timur daerah ini daerah yang sangat subur kita juga tahu daerah ini adalah daerah pengahasil tambang yang sangat besar memiliki potensi yang luar biasa, potensi pertanian yang luar biasa, perkebunan dan juga potensi peternakan,” kata Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

Ia menjelaskan, tiga bulan terakhir ini telah menggerakkan satu komiditi gerakkan bersama satu se-Sulsel, komoditi itu namanya pisang cavendish dan di Luwu Timur dilakukan pencanangan dan penanaman resmi.

“Nah kalau kita lihat Luwu Timur ini lahannya luas sekali potensinya sangat besar jadi sangat luas lahan yang tidak produktif tidak dimanfaatkan secara maksimal yang bisa ditanami tanaman yang menghasilkan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, kata Bahtiar, ada juga tanaman lain, menanam itu harus dalam jumlah banyak dan berkelanjutan. Jadi ini harus di edukasi masyarakat untuk bagaimana menanam sesuatu yang produktif.

“Pisang cavendish mempunyai nilai ekspor peluang bisnisnya besar sekali dan didukung oleh KUR Bank Sulselbar. Jadi kepada masyarakat Luwu Timur tidak ada lagi alasan untuk tidak usaha karena sudah disiapkan 15 sampai 30 triliun dana KUR,” tambahnya.

Dia mengungkapkan, untuk pisang cavendish disiapkan Rp 103 juta per hektar untuk beli bibit, pupuk dan segala macam. “Jadi Bank Sulselbar sudah menyiapkan 1 triliun tahun ini, untuk masyarakat silahkan. Kalau lahannya tidak cukup 1 hektar tidak apa-apa berarti anggarannya dibawah 100 juta,” tambahnya lagi.

Selain pertanian, Bahtiar juga mengungkapkanbahwa peternakan juga dikembangkan enseminasi buatan. “Jadi masyarakat Luwu Timur kalau punya ternak sapi, kambing, kuda apapun itu tahun ini akan dianggarkan dalam jumlah besar dengan bibit yang bagus jadi dibantu dengan enseminasi buatan jadi biasa dibantu melalukan pembuahan lebih cepat secara massal secara gratis tahun ini. Juga perikanan darat jadi kalau punya bibit nila dan punya kolam-kolam besar bisa kami bantu bibit ikan. Intinya bikin usaha yang menghasilkan tidak sekedar tanam tidak mempunyai nilai hasil jadi harus tanam yang banyak,” jelasnya.

Bahtiar menjelaskan bahwa Bank Sulselbar dan KUR disiapkan 6 persen pertahun jadi dibayarnya setelah panen jaminan tak perlu sertifikat jaminannya itu adalah dijaminkan usaha itu sendiri tapi memang harus di asesment tim pertanian sama perbankan apakah memang lahannya layak ditanami pisang. Tidak semua daerah bisa ditanami pisang jadi nanti di asesement oleh tim.

“Terkait dengan cara bayarnya itu kita sudah lakukan kontrak farming jadi yang dapat KUR itu pasti ada kontrak farming. Kontrak farming itu kita tanam hari ini sudaj jelas pembelinya dan harganya juga sudah ada,” ujarnya.

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mendorong masyarakat memanfaatkan KUR tersebut, untuk menghidupkan kembali lahan-lahan tidur agar bisa menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat. Lap Tim