LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Masih berpolemik pergeseran tanggal Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Luwu Timur ke-22 dari 3 Mei menjadi 10 Mei 2025, menuai kritik tajam dari berbagai pihak.
Politisi Partai Golkar, Wahidin Wahid, menyoroti kegagalan komunikasi panitia penyelenggara sebagai akar permasalahan yang menimbulkan kegaduhan.
Hal ini disampaikan Wahidin dalam acara Halal Bihalal Partai Golkar di Hotel I lagaligo, Puncak Indah Malili, Jumat (18/04/2025).
Wahidin menilai, reaksi penolakan dari DPRD Luwu Timur terhadap perubahan jadwal tersebut wajar.
Menurutnya, DPRD memiliki tanggung jawab dalam mensukseskan HUT Lutim, mengingat peringatan hari jadi tersebut biasanya dilakukan melalui Paripurna Istimewa DPRD.
Perubahan mendadak tanpa komunikasi yang memadai dari panitia kepada DPRD, menimbulkan keresahan.
“Ketua panitia seharusnya proaktif menyampaikan alasan penundaan kepada DPRD. Apakah penundaan ini karena menyesuaikan jadwal tiga gubernur, ketidaksiapan panitia, atau alasan lain seperti pandemi COVID-19? Ketiadaan komunikasi inilah yang menjadi masalah utama,” tegas Wahidin.
Ia menambahkan, kegagalan pemerintah dalam mengelola informasi kepada publik juga menjadi sorotan.
Seharusnya, jika ketua panitia kesulitan memberikan klarifikasi, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dapat berperan sebagai corong pemerintah untuk menyampaikan informasi yang akurat dan meyakinkan kepada masyarakat.
“Perhatikanlah, sumber keberatan penundaan HUT Lutim di DPRD berasal dari ketua-ketua fraksi. Sementara, pihak pemerintah yang memberikan penjelasan justru kurang kompeten dan tidak jelas kapasitasnya. Hal ini semakin memperkeruh situasi. Ini harus menjadi evaluasi serius bagi Bupati Luwu Timur,” kritik Wahidin.
Hingga saat ini, empat fraksi di DPRD Luwu Timur telah menyatakan penolakan terhadap penundaan HUT Lutim. Hanya Fraksi NasDem yang belum memberikan sikap resmi.
Ketidakjelasan informasi dan kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah menjadi catatan penting dalam polemik HUT Lutim ini.
“Semoga ke depannya, komunikasi dan koordinasi yang lebih baik dapat terjalin untuk menghindari kejadian serupa,”ungkapnya.