Prahara Politik Internal NasDem Luwu Timur Memanas, Siddiq BM Layangkan Somasi ke Gubernur Sulsel dan DPRD

“Baca Berita" www.sinyaltajam.com

LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Prahara politik internal Partai NasDem Kabupaten Luwu Timur pasca Pilkada memanas. HM Siddiq BM, mantan Wakil Ketua I DPRD Luwu Timur, melayangkan surat somasi kepada Gubernur Sulawesi Selatan dan DPRD Luwu Timur terkait pengajuan upaya keberatan atas pelantikan Jihadin Peruge sebagai penggantinya.

Siddiq juga akan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Makassar jika somasinya tak diindahkan.

Ketegangan ini muncul setelah beredar kabar bahwa Siddiq akan di-PAW (Pergantian Antar Waktu) sebagai anggota dewan.

Informasi tersebut, menurut Siddiq, didapat dari rekan-rekannya di Pengurus NasDem Provinsi Sulsel dan DPP NasDem di Jakarta.

“Saya legowo melepas jabatan Wakil Ketua I, tapi saya tak akan tinggal diam jika akan di-PAW lagi,” tegas Siddiq, Rabu (28/05/2025).

Siddiq mengaku perjuangannya mempertahankan posisinya di DPRD Luwu Timur terkait dengan kritikannya terhadap program Ibas-Puspa, program unggulan Bupati Luwu Timur, yang dianggapnya tidak realistis.

Kritikan tersebut disampaikan Siddiq saat reses perseorangan dan videonya tersebar luas. Akibatnya, ia dipanggil DPP NasDem dan dicopot dari jabatan Wakil Ketua I.

Ironisnya, kritikan Siddiq terbukti benar. Bupati Ibas sendiri mengakui bahwa program untuk lansia  tidak dapat menjangkau seluruh sasaran ada kriteria.

Dan di Ranwal Pansus RPJMD juga dibahas  dari sekitar 25 Ribu lebih jumlah Lansia Luwu Timur sekitar 4 Ribuan orang saja Lansia yang bisa dapat manfaat program tersebut.

Fakta ini bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataan Ibas sebelumnya yang menjanjikan program tersebut untuk semua lansia.

Pencopotan Siddiq menuai kecaman dari berbagai pihak. Ibriansyah, Aktivis HMI, menilai pencopotan Siddiq merupakan tindakan yang tidak adil  karena kontribusi  besarnya  dalam membesarkan Partai NasDem di Dapil Malili-Wasuponda.

Siddiq kini mendapat dukungan dari sejumlah teman kuliahnya di Fakultas Hukum Unhas yang berprofesi sebagai pengacara.

Mereka siap mendampinginya dalam proses hukum di PTUN. Proses hukum ini pun menarik perhatian publik dan menandai babak baru dalam prahara politik internal NasDem Luwu Timur.

Lap Tim

Tinggalkan Balasan