Program Ibas – Puspa Diragukan, Keuangan Luwu Timur Jadi Kendala

“Baca Berita www.sinyaltajam.com"

LUTIM. SINYALTAJAM. COM _ Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Luwu Timur, H. Muhammad Siddiq BM, meragukan realisasi program Ibas-Puspa pada tahun 2026 karena kondisi keuangan daerah yang belum kuat.

Hal ini disampaikannya dalam pidato pada sidang paripurna DPRD Luwu Timur, Kamis (8/5/2025), terkait pengumuman usul pemberhentian dirinya dan pengangkatan Jihadin Purage sebagai pengganti antar waktu Wakil Ketua DPRD Lutim periode 2025-2029.

Siddiq, kader Partai Nasdem, mengaku jujur terkait keraguannya terhadap visi-misi Ibas-Puspa yang disampaikannya dalam temu konstituen di Desa Ussu, bahkan hingga dilaporkan ke DPP Nasdem. Ia bersyukur atas penggantian jabatannya, sehingga terhindar dari kepura-puraan memimpin pembahasan program yang diragukan realisasinya.

“Berdasarkan perhitungan dalam pembahasan Rancangan Awal RPJMD, pemerintah Luwu Timur membutuhkan anggaran sekitar Rp680 miliar untuk merealisasikan program Ibas-Puspa,” katanya.

Salah satu program yang dianggap memberatkan adalah pemberian bantuan Rp1 juta per bulan untuk lansia.

Dengan asumsi 15.000 lansia (setengah dari jumlah lansia di Lutim) menerima bantuan, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp180 miliar.

Ditambah lagi anggaran beasiswa Rp6 juta per tahun untuk 7.000 mahasiswa, pupuk gratis, BPJS Kesehatan (Rp32 miliar), bantuan UMKM (sekitar Rp100 miliar), dan bantuan desa (Rp2 miliar per desa), total anggaran yang dibutuhkan jauh melebihi kemampuan keuangan daerah.

Siddiq menegaskan, realisasi program Ibas-Puspa pada tahun 2026 masih sangat berat mengingat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Luwu Timur saat ini hanya sekitar Rp400 miliar.

Anggaran tersebut juga harus dialokasikan untuk perbaikan sekolah, pembangunan jalan, dan penanganan bencana alam. Ia menekankan pentingnya realisme dan menghindari janji-janji yang tidak realistis agar tidak mengecewakan masyarakat.

“Pengalaman saya di Badan Anggaran DPRD sedikit banyaknya memberi saya pemahaman yang cukup tentang kondisi keuangan daerah,”ujarnya.

Meskipun Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, pernah menyatakan target pendapatan daerah sebesar Rp200 miliar tahun ini, Siddiq meminta transparansi dan kejelasan sumber serta perhitungannya.

Menurutnya, kondisi keuangan daerah baru akan normal jika Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp900 miliar pada tahun 2027.

Pidato Siddiq tersebut mendapat apresiasi dari anggota DPRD dan OPD yang hadir. Rapat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Lutim, Ober Datte, didampingi Wakil Ketua I (sebelumnya Siddiq BM), Hj. Harisah Suharjo, dan dihadiri Wakil Bupati Lutim, Hj. Puspawati Husler. Lap Tim

Tinggalkan Balasan