LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Saat ini, salah satu proyek besar PT. Vale Indonesia di Blok Tanamalia masih dalam tahapan eksplorasi. Tahapan eksplorasi yang dilakukan untuk mendukung studi FEL 2 atau Front – End Loading sebagai dasar atau acuan sebelum memulai proses penambangan. Tahapan eksplorasi ini rencana akan dilakukan hingga Tahun 2026
Dalam perjalanannya, proyek Blok Tanamalia mendapat penolakan dari warga sekitar yakni warga yang berada di wilayah Loeha Raya diantaranya Desa Loeha, Desa Tokalimbo, Desa Bantilang, Desa Rante Angin dan Desa Bantilang.
Penolakan warga terhadap proyek Blok Tanamalia terutama berasal dari kekhawatiran terkait hilangnya mata pencaharian dan dampak sosial-lingkungan akibat aktivitas tambang nikel PT Vale di wilayah tersebut. Warga Loeha Raya, khususnya petani merica, menolak eksplorasi dan perluasan tambang karena mengancam kebun merica mereka dan mata pencaharian mereka.
Dalam rapat dengar pendapat yang berlangsung di gedung DPRD Luwu Timur, Jumat (27/12/2024) lalu, Senior Manager Project Tanamalia, PT Vale Indonesia, Aswadi mengungkapkan rencana eksplorasi di Blok Tanamalia yang dilakukan emiten pertambangan Nikel tersebut.
“ Kami senantiasa membuka dialog dan berdiskusi secara langsung bersama pemerintah desa, Kesatuan Pengelola Hutan Larona dan tokoh masyarakat yang terdiri dari tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, dan tokoh yang dituakan di Desa Loeha dan Desa Rante Angin yang akan terdampak kegiatan eksplorasi.” Kata Aswadi.
Dikatakannya, dengan selesainya divestasi tahap kedua di bulan Juni 2024, MindID ( Holding BUMN tambang) menjadi pemegang saham terbesar PT. Vale, Pemerintah Republik Indonesia menginginkan PT. Vale memberikan kontribusi terhadap penciptaan nilai tambah, melalui program hilirisasi. Keinginan negara tersebut dituangkan dalam bentuk komitmen investasi dalam izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Ada Nilai Strategis Proyek Pengembangan Tanamalia Sejumlah point penting juga dipaparkan Aswadi dalam RDP ini menyangkut nilai strategis proyek pengembangan Tanamalia antara lain. Untuk melakukan investasi hilirisasi nickel untuk area Tanamalia, tahapan yang sama harus dilakukan. Saat ini PT Vale baru akan masuk dalam Eksplorasi tahap dua.
“ Tahapan ini sangat penting untuk mengetahui jumlah serta kualitas cadangan/sumber daya nickel di area Tanamalia, yang kemudian akan digunakan untuk mengevaluasi kelayakan tekhnis ekonomis pengembangan area tersebut , meskipun eksplorasi belum diselesaikan. PT Vale telah menandatangani nota kerja-sama dengan pabrikan mobil Eropa guna mengembangkan pabrik pengolahan bijih nikel Tanamalia” bebernya
Sementara itu, Operational Readiness Tanamalia, Frans Attong dihadapan para awak media dalam kegiatan Halal bi Halal dan Sharing Session Media, Selasa (15/04/2025) mengungkapkan PT. Vale sendiri telah berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka untuk membuka ruang dialog dan diskusi mengenai rencana ekplorasi yang akan dilakukan di blok Tanamalia.
“ Kita telah membuka komunikasi dengan anggota DPR baik ditingkat Kabupaten hingga ke tingkat pusat. Juga komunikasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Gakkum dan tentunya yang tak kalah pentingnya yakni komunikasi dengan pemerintah kabupaten, kecamatan hingga desa,” Terangnya
Tidak hanya itu, pihaknya juga selalu membuka kran komunikasi dengan masyarakat Loeha Raya. Bahkan dikatakannya, PT. Vale Indonesia saat ini menerapkan system Gievance Mechanism yaitu saluran yang dikhususkan bagi masyarakat dan para stakeholders yang ingin memberikan masukan, membagikan saran juga keluhan terkait kegiatan PT. Vale Indonesia di Blok Tanamalia
“ Saluran ini bisa kita jangkau melalui kotak saran yang berada di lima desa di Loeha Raya. Selain itu juga bisa mengirimkan whatsapp melalui surat elektronik dan juga surat fisik yang bisa langsung ditujukan ke Department Eksternal Relation PT. Vale Indonesia. Jadi sesungguhnya, kami tidak pernah menutup komunikasi dengan masyarakat,” Ujarnya lagi.
“ Intinya adalah kami terus berkomitmen untuk melibatkan masyarakat sebagai salah satu upaya tetap menjaga keberlanjutan. Proyek PT. Vale tidak hanya mencari keuntungan bisnis semata, tetapi berkomitmen pada kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” Pungkasnya.
Sementara itu, Sekertaris Forum Masyarakat Petani Lada (Formal) Loeha Raya menegaskan siap berkolaborasi dengan PT Vale yang sedang memulai aktivitasnya di Blok Tanamalia.
Menurut Rustam, tidak ada alasan untuk tidak berkolaborasi dengan PT Vale, apalagi komitmen mereka dalam menjalankan aktivitas pertambangan yang mengedepankan aspek keberlanjutan seperti yang sudah diterapkan di Blok Sorowako.
“Kami sepenuhnya siap berkolaborasi dengan PT Vale untuk duduk bersama menyelesaikan konflik tenurial yang ada di Tanamalia. Kami yakin PT Vale punya niat baik, seperti yang selama ini selalu disuarakan bahwa tidak ada pertambangan tanpa masa depan. Aktivitas PT Vale di Tanamalia diharapkan akan mendatangkan kebermanfaatan yang besar bagi masyarakat Loeha Raya,” katanya.
Lantas apa sisi positif bagi masyarakat dari Proyek Blok Tanamalia ini ?
Dalam melakukan kegiatan termasuk proyek di Blok Tanamalia, PT. Vale Indonesia selalu memastikan area yang terkena dampak akan merasakan multiplier effect yang tidak saja akan membuka lapangan kerja, tapi juga membuka akses lainnya seperti peningkatan sarana dan prasarana yang memang dibutuhkan masyarakat sampai pada peningkatan taraf hidup masyarakat terdampak.
Operasional yang akan dijalankan di Blok Tanamalia akan mengadaptasi operasional yang ada di Sorowako Kabupaten Luwu Timur. Diantaranya tidak hanya mengutamakan kepentingan bisnis tapi juga menciptakan multiplier effect bagi lingkungan juga menciptakan masyarakat yang berdaya
Pada tahapan eksplorasi saat ini, PT. Vale menciptakan lapangan kerja dan peluang bisnis. Khusus untuk tahapan eksplorasi, salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia ini akan merekrut sekitar 250-an tenaga kerja lokal.
Kedepan, seiring waktu berjalan pastinya akan ada lebih besar lagi peluang untuk bekerja. Semakin banyak PT. Vale tumbuh, maka otomatis semakin banyak pula masyarakat lokal yang akan tumbuh dan berkembang perekonomiannya. ( Rifal )