LUTIM . SINYALTAJAM. COM – Finalisasi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Luwu Timur telah selesai. Namun, sejumlah program unggulan Bupati Ibas-Puspa menuai kritik terkait keadilan dan realisasinya.Senin (7/7/2025).
Program bantuan bagi lansia, misalnya, hanya mampu menjangkau 3.000 orang dari total 26.000 lansia di Luwu Timur. Meskipun Bupati menyebutnya sebagai program uji coba, anggaran daerah yang terbatas (hanya cukup untuk 3.000 lansia dengan bantuan Rp1 juta/bulan selama 5 tahun) menimbulkan kecemburuan sosial.
Anggota DPRD Luwu Timur, Mahading, menyarankan agar dicari skema yang lebih adil untuk mendistribusikan bantuan tersebut.
Program Kartu Pintar (seragam sekolah gratis) juga dipertanyakan. Anggota DPRD Prima Eyza Purnama mempertanyakan realisasi program tersebut di tengah tahun ajaran baru.
Meskipun Dinas Pendidikan telah mengalokasikan anggaran Rp7 miliar untuk seragam dan Rp42 miliar untuk beasiswa bagi 7.000 mahasiswa, belum ada kejelasan kapan penyalurannya dimulai. Meskipun 50 kelompok UMKM siap menjahit seragam, mereka masih menunggu perintah.
Program Dana Pemerataan Pembangunan Desa (DPPD) senilai Rp2 miliar per desa juga menuai sorotan. Hanya 33 desa yang mendapatkan alokasi di tahap pertama, dengan skema Rp1 miliar sebagai dana hibah dan Rp1 miliar dikelola OPD. Hal ini dinilai tidak adil bagi desa-desa lain yang tidak mendapatkan alokasi tersebut.
Terakhir, program pupuk gratis plus subsidi terancam gagal karena adanya subsidi ganda (subsidi pemerintah pusat dan daerah).
Sekretaris Dinas Pertanian Luwu Timur, Zainap, mengaku masih menunggu penjelasan dari pemerintah provinsi dan pusat terkait legalitas program tersebut. Ketidakjelasan ini menunjukkan kurangnya kajian matang dalam perencanaan program tersebut. Tim