LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Terbongkar, Data Lansia jadi pertanyaan warga di reses anggota DPRD Muhammad Nur, yang sebelumnya dikatakan hoax.
Hal itu di terungkap Senin 17 Maret 2025, saat Kepala Desa Bawalipu, Wahyuddin, menyampaikan bahwa Dinas Sosial P3A Luwu Timur telah meminta data Lansia di desanya.
Data yang diberikan adalah yang masuk dalam Data Terpadu Kementerian Sosial (DTKS).
Wahyuddin juga meminta warga masyarakat, khususnya ibu-ibu, untuk memahami apa itu DTKS.
“DTKS adalah Data Terpadu Kementerian Sosial. Semua bantuan dari kementerian masuk dalam DTKS tersebut, seperti bantuan PKH, BLT, dan Bantuan Pangan Non Tunai,” jelasnya.
Kepala Desa Bawalipu juga menyampaikan bahwa desa akan mengusulkan Lansia berdasarkan DTKS saja.
“Terkait bantuannya itu bukan ranah desa,” tambahnya.
Setiap keluarga penerima bantuan yang masuk dalam DTKS tidak boleh doble dalam menerima bantuan.
Sementara itu, Anggota DPRD Luwu Timur, Muhammad Nur, menyampaikan bahwa ada tiga kartu sakti yang diprogramkan oleh Bupati Luwu Timur, Ibas-Puspa.
Salah satunya adalah Program Kartu Lansia yang dijanjikan akan memberikan bantuan sebesar Rp1 juta per bulan selama lima tahun.
“Kami Fraksi PDIP menunggu program ini direalisasikan. Ketua DPC PDIP Budiman juga sudah menyampaikan ke Fraksi PDIP untuk mendukung seluruh program Ibas-Puspa yang pro rakyat,” jelas Muhammad Nur.
Namun, Muhammad Nur juga menyampaikan bahwa masih belum jelas bagaimana mekanisme program Kartu Lansia tersebut.
“Apakah semua Lansia di Luwu Timur dapat Rp1 juta per bulan seperti yang dijanjikan itu atau tidak semuanya Lansia dapat. Kami masih menunggu RPJMD yang belum didorong ke DPRD untuk dibahas,” tambahnya. Lap Tim.