Terkesan Haji Subhan, Bupati Andi Rahim Undang Pemilik Champion Cabe Itu ke Luwu Utara

baca berita lainnya www.sinyaltajam.com

LUTRA. SINYALTAJAM. COM -Bupati Andi Abdullah Rahim secara khusus mengundang Haji Subhan untuk datang ke Kabupaten Luwu Utara. Haji Subhan dikenal sebagai pemilik Champion Cabe Indonesia di Lombok Timur, dan merupakan petani cabe yang sukses membina ribuan petani cabe.

Undangan orang nomor satu di Kabupaten Luwu Utara ini disampaikan langsung saat dirinya mengunjungi lahan budidaya cabe milik Haji Subhan di Lombok Timur, Rabu (30/7/2025). Andi Rahim didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulsel, Wahyu Purnama.

Ia mengatakan bahwa kebutuhan cabe di Luwu Utara sangat besar, karena mayoritas masyarakat Luwu Utara sangat senang mengonsumsi makanan dengan cabe sebagai penambah cita rasa. Tak heran, salah satu inflasi terbesar di Indonesia adalah cabe, beras, dan bawang merah.

“Tantangan berat petani kami dalam budidaya cabe di Luwu Utara adalah curah hujan yang tinggi, sehingga apa yang diterapkan oleh Haji Subhan di Lombok Timur ini, saya kira juga sangat tepat diterapkan di Luwu Utara. Saya kira ini menjadi solusi yang terbaik,” kata Andi Rahim.

Untuk itu, Bupati Andi Abdullah Rahim secara khusus meminta Haji Subhan datang langsung ke Luwu Utara untuk berbagi ilmu dan pengalaman, sekaligus sebagai best practice bagi petani dan penyuluh pertanian yang ada di daerah berjuluk Bumi La Maranginang tersebut.

“Saya mengundang khusus Bapak Haji Subhan Ke Luwu Utara untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan para petani cabe kami di Kabupaten Luwu Utara,” ajak Bupati Andi Rahim. Ajakan Bupati tak bertepuk sebelah tangan. Haji Subhan menyambut hangat ajakan Bupati tersebut.

Sebagai peraih Champion Cabe tingkat Nasional sejak 2015, Haji Subhan kini telah membina 1.500 petani dengan lahan seluas 600 hektare. “Champion Cabe di Lombok Timur kini diberi tugas oleh pemerintah untuk membantu negara dalam menyediakan cabe ketika terjadi inflasi.

“Dengan memotong jalur distribusi, maka Champion Cabe dapat menekan harga cabe di pasar-pasar. Saat ini, kami menggunakan green house untuk mengakselerasi produktivitas yang lebih tinggi, dengan hasil panen yang tentunya juga lebih tinggi,” terang Haji Subhan.

Ia mengungkapkan, pihaknya juga membentuk koperasi pemasaran yang diberi nama “Sukses Berkah Karunia” untuk membantu petani dalam penjualan cabe. Di Lombok Timur, kata dia, lahan cabe kurang lebih 5.000 ha dengan strategi mengatur waktu tanam dan waktu panen.

Tantangan terberat budidaya cabe, ungkap dia, adalah musim hujan, karena cabe tidak tahan terendam air. Solusinya, lanjut dia, pengairan yang baik dan green house. “Siklus cabe itu dimulai Maret dan panen di Juni, dan waktu tanam terbaik adalah di bulan 9,” tandasnya.

Senada Bupati, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Wahyu Purnama, mengatakan inflasi terbesar di Indonesia, selain cabe adalah beras dan bawang merah. Sehingga komoditi ini memberikan andil signifikan terhadap inflasi. (Zkr)

Penulis: Zakaria Editor: Redaksi

Tinggalkan Balasan