
TANA TORAJA. SINYALTAJAM. COM – Badan Usaha Milik Lembang (BUMLEM) Rante Limbong di Kecamatan Kurra, Tana Toraja, dikabarkan bermasalah terkait modal usaha sebesar 100 juta yang diduga raib dan sampai sekarang belum dituntaskan pengurus lama pimpinan Daniel Todingallo. “Dari 2018 penyertaan modal sampai sekarang tidak jelas. 100 juta tidak ada tambahan. Diminta pertanggungjawaban begitu saja. Tidak ditahu dikemanakan modalnya,” ujar Kepala Lembang Rante Limbong, Yohanis Sapperuru, di kediamannya di Kurra, Selasa siang, 13 Mei 2025.
Pihaknya dan masyarakat setempat, kata Yohanis, masih memberi kesempatan kepada Daniel Todingallo selaku pimpinan BUMLEM yang lama untuk mengembalikan dana sebesar 100 juta lebih itu. “Kita mau lapor ke polisi gimana, nanti dananya malah tidak kembali lagi karena yang bersangkutan menjalani hukuman sebagai tebusan atas dana sebesar itu. Jadi kami masih memberi kesempatan. Sudah berapa kali rapat dan jawabannya mauji dikembalikan,” ucap mantan personil Satpol PP Tana Toraja ini.

Daniel Todingallo sendiri tidak lagi memimpin BUMLEM setempat. Ia diganti mantan Kepala Lembang Rante Limbong, Suprianto. “BUMLEM sekarang dipimpin Suprianto mengelola Ketapang (red, ketahanan pangan). Usahanya selain padi juga ikan. Bibit padinya lokal. Pengembangannya dalam bentuk mina padi. Anggaran Ketapang ini diambil 20% dari total alokasi dana desa tiap lembang,” beber pria lajang yang sudah 5 tahun menjabat Kalem Rante Limbong ini. (inggu)