Toraja  

Cegah Praktek Bullying di Sekolah, UPT SMA 2 Torut Gelar Seminar Bahaya Perundungan 

TORUT, SINYALTAJAM.COM Aksi perundungan atau bullying di sekolah bukan barang baru lagi. Tiap generasi selalu saja ada pelaku maupun korbannya. Sebagai upaya antisipasi dini guna menghindari peristiwa tersebut terjadi dikemudian hari, UPT SMA 2 Toraja Utara menggelar, Seminar dan sosialisasi tentang perundungan, Kamis (3/10/2024) pekan lalu di Aula sekolah bergengsi di Toraja Utara itu.

Seminar yang dipandu langsung Pendeta yang juga Konselor Pisikolog Perundungan, Yonan Thadius, S. Th, MA, M. PsI. CAC,  dihadiri komunitas pelajar, guru dan pegawai. Kegiatan ini terselengara berdasarkan laporan pendidikan tahun 2023 yang mengangkat tema tentang boundaries diri untuk menghindari perundungan

Menurut Yonan, Boundaries atau batasan adalah limit yang menunjukkan apa yang dapat diterima dan tidak, serta apa yang bisa ditoleransi atau tidak. Batasan ini dapat berlaku untuk diri sendiri atau orang lain.

“Jadi boundaries merupakan batasan yang dibuat oleh diri sendiri untuk menjaga kesehatan mental dan kenyamanan. Batasan ini dapat berupa batasan fisik, emosional, seksual, material, waktu dan intelektual. Tujuannya agar membuat diri merasa lebih tenang, nyaman dan percaya diri,” jelas Konselor Perundungan tersebut.

Dikatakan, beberapa faktor yang memengaruhi sejauh mana seseorang membuat batasan diri, seperti, pola asuh orang tua, lingkungan pertemanan dan kondisi sekolah atau tempat berkegiatan.

Para siswa terlihat sangat antusias saat mengikuti seminar tentang bahayanya perundungan atau bullying.

Namun begitu, Pendeta Yonan Thadius secara tegas menyatakan bahwa perilaku perundungan atau bullying adalah tindakan menggangu, mengusik atau menyakiti orang lain secara sengaja dan berulangkali.

Dengan begitu, imbuhnya, diharapkan lewat seminar ini dapat meningkatkan kesadaran siswa akan bahaya bullying, selain itu untuk membekali siswa dengan pengetahuan untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut.

Sementara Kepala UPT SMA 2 Toraja Utara Ansyar Suleman Parassa, menghaturkan terimah kasih dan mengapresiasi kehadiran Pendeta Yonan Thadius dalam mengedukasi dan penerapan ilmu tentang bahaya perundungan.

Menurut Ansyar, meskipun peristiwa perundungan belum pernah terjadi termasuk di luar sekolah, namun pihaknya selalu melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap aksi yang bisa memengaruhi tumbuh kembang siswa.

“Sosialisasi ini juga merupakan implementasi dari rekomendasi dan laporan pendidikan 2023. Hal ini menjadi acuan untuk memenuhi kualitas pendidikan dan sekolah dapat menjadi teladan di kanca nasional.

“Kami juga berharap melalui kegiatan ini, siswa  dapat mengetahui batasan diri mereka agar mencegah terjadinya bulying, kemudian apa saja batasan diri yang harus dimiliki setiap indiividu untuk menghindari adanya hal negative yang terjadi,” tandasnya.

Penulis: Eli Malino