TORAJA UTARA. SINYALTAJAM. COM – Meskipun terus digoyang untuk dilengserkan dari singgasananya sebagai Pj Kepala Lembang Batusura’, Yunta Tiranda alias Pilo tetap tidak tergoyahkan, bahkan terus membangun lembangnya. Bagi Pilo, berbagai kritikan yang dialamatkan kepadanya belakangan ini justru merupakan satu masukan, apalagi jika itu konstruktif dan korektif untuk pemerintahannya ke depan.
“Saya anggap itu kritikan satu masukan, kan untuk kebaikan lembang dan masyarakat, apalagi jika itu memang konstruktif dan korektif, tidak ada masalah. Tidak perlu mencari-cari kesalahan motif dibalik kritikan itu, cukup saya pahami itu saja. Tidak perlu dibikin jadi polemik, nanti malah berkepanjangan dan menghabiskan waktu hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, buang-buang waktu saja,” ujar Pilo ketika disambangi di kediamannya di Batusura’, baru-baru ini.
Menurut pria yang menjabat Kalem Batusura’ sejak September 2023 ini, sebelum ia ditunjuk menjadi Pj Kalem, kondisi Batusura’ terbilang parah. Masalah yang muncul selain kondisi jalan di dalam lembang, soal air bersih atau air minum untuk masyarakat serta penerangan lampu jalan umum. “Kondisinya memang masih tidak aman. Masih ada upaya ingin melengserkan saya dari Pj Kepala Lembang. Yang penting saya tidak menyalahgunakan jabatan dan tidak menyimpang dari ketentuan hukum yang berlaku,” tegas ASN yang pernah menjadi anggota BPL (Badan Permusyawaratan Lembang) Batusura’ ini.
Pilo bercerita sedikit ketika awal mula ia memimpin Batusura’. Dimulai dari soal kebutuhan masyarakat atas air bersih atau air minum. “Sebelum saya datang paling parah ini Batusura’, ini air minum. Ini bukan dijual ke masyarakat. Sekarang hampir semua sudah bagus airnya. Sumber airnya dari atas di beberapa titik dalam kawasan hutan. Kemudian ke depan kami ajukan penerangan jalan umum untuk jalan lingkar Puskesmas Batusura’,” terang Pilo. (inggu-nan)