LUTRA, SINYALTAJAM.com — Angka penderita stunting di Kabupaten Luwu Utara mengalami penurunan drastis. Hal itu terlihat dari menurunnya data yang awalnya sejak tahun 2022 menunjukkan angka 29,8%, kini mampu menurun drastis dengan angka 15,5%, berdasarkan data terbaru penderita stunting tiap ibu kota kabupaten se-Sulawesi Selatan.
“Capaian itu adalah capaian yang pantas kita apresiasi karena atas kerja keras tim secara kontinyu, maka hasilnya kini menjadi nyata,” ungkap Suaib Mansur, selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Luwu Utara pada acara orientasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu Utara, dengan menghadirkan Tim PPK kecamatan, kelurahan, dan desa, Selasa (02/07/24).
“Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting, saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan dan Kelurahan Kabupaten Luwu Utara,” ungkap pria yang akrab disapa SM, yang juga adalah Wakil Bupati Luwu Utara saat ini.
“Atas kerja keras kita semua yang terlibat, angka 29,8% di tahun 2022, angka prevalensi kita turun menjadi 15,5% persen di tahun 2023. Di mana angka ini jauh di bawah angka prevalensi pusat maupun provinsi. Untuk itu, sekali lagi terima kasih atas komitmen yang hasilnya telah ditunjukkan oleh data bahwa prevalensi stunting Luwu Utara adalah terendah se-Provinsi Sulawesi Selatan,” lanjutnya.
Lebih jauh, Suaib Mansur menyampaikan peranan masing-masing TPPS dari kabupaten hingga ke tingkat desa/kelurahan sama pentingnya. “Dimulai dengan kebijakan hingga implementasi di lapangan di tiap-tiap posyandu kita, pemberian gizi, nutrisi, juga edukasi, kemudian adanya kelas pengasuhan serta pendampingan dari beberapa program yang telah dibangun, yakni bersinergi dengan baik sehingga kita mampu mendapatkan hasil yang maksimal dan melampaui target yang diberikan,” ujarnya.
“Kita berharap sinergitas yang terbangun oleh TPPS terus terjaga, terpelihara, bahkan kita tingkatkan, karena kita ini tidak hanya mengejar target atau angka 0%, tapi yang kita kejar adalah generasi emas Indonesia. Generasi bangsa yang sehat, cerdas, dan berdaya saing untuk masa depan negara dan bangsa,” pungkasnya.