Usai Melahirkan, Seorang Ibu Di Tarabbi Di Gotong Warga Sejauh 7 Km Ke Mobil Jemputan

Usai Melahirkan, Seorang Ibu Di Tarabbi Di Gotong Warga Sejauh 7 Km Ke Mobil Jemputan
Usai Melahirkan, Seorang Ibu Di Tarabbi Di Gotong Warga Sejauh 7 Km Ke Mobil Jemputan

LUTIM. SINYALTAJAM. COM – Indrawati (44) seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Dusun Temmasarange, Desa Tarabbi, Kecamatan Malili digotong oleh warga dikuti tim medis PKM Lakawali, Bidan Desa Tarabbi dan Kadus Temmasarange.

Indrawati digotong untuk mendapatkan perawatan medis usai melahirkan dirumah kebun miliknya di lokasi Bengko, Dusun Temmasarange, Desa Tarabbi, Kecamatan Malili pada Rabu, 5 Juni 2024.

Kepala dusun Temmassarange, Rusdi mengatakan para warga yang membantu pasien cukup menguras tenaga karena jarak tempuh antara rumah pasien ke mobil jemputan (ambulance) berkisar 7 km.

Itu di karenakan jalan tersebut tidak dapat diakses kendaraan roda empat karena terbilang terjang penuh dengan bebatuan yang cukup membahayakan.

Selain itu, menurut Rusdi jarak antara mobil jemputan pasien ke PKM Lakawali juga masih butuh waktu perjalanan selama 1 jam lamanya dengan kondisi jalan yang sangat memperihatinkan.

Rusdi juga menjelaskan kalau pasien Indrawati merupakan warga asal daerah Mamuju yang datang bersama keluarganya untuk berkebun di Tarabbi daerah Bengko, dan belum melakukan pengurusan surat pindah domisili dikarenakan faktor ekonomi.

“Itu ibu belum pindah domisili di Tarabbi, masih penduduk di daerah Mamuju dan mau urus surat pindah tapi ya kasihan juga karena butuh biaya lagi kesana,”ujarnya.

Sementara itu Bidan Pustu Tarabbi, Muslihatin Handayani kepada media ini juga mengatakan kalau pasien tersebut sebelumnya sering kali di himbau agar datang melakukan pemeriksaan secara rutin di Pustu, namun pasien enggan datang dengan alasan takut kena marah dari bidan dikarenakan bukan penduduk di Tarabbi.

“Sebelumnya kami sudah sering sampaikan kepasien agar sering -sering datang periksa di Pustu, tapi tidak mau dengan alasan katanya takut di marahi karena bukan penduduk disini, padahal kita itu terbuka dan menerima setiap pasien dari mana saja,

Bahkan kami juga sampaikan jangan miki naik ke rumahta karena aksesnya jau sekali tinggal mki saja di lerengkume”jelas Muslihatin.

Irma, tim medis PKM juga menyampaikan kalau pasien saat itu dibawa ke PKM Lakawali lalu dirujuk ke Rumah Sakit Masamba dan kondisinya mulai membaik.

“Jadi pasien itu pertama kami bawa ke PKM Lakawali untuk kami pulihkan dulu karena kondisinya agak lemah dan setelah membaik kami rujuk ke rumah sakit di Masamba karena di Rumah Sakit Wotu Pul, “kata dia.

lap Masding.